Burundi Mengajarkan Banyak Bersyukur
Ketika saya membuka youtube, muncul salah satu video yang menarik untuk ditonton dengan judul "Negara Termiskin di Dunia, Burundi" kurang lebih seperti itulah judulnya. Awalnya tidak berniat menonton hingga selesai, tapi semakin lama membuat penasaran dan banyak bersyukur dengan yang dimiliki sekarang. Burundi merupakan negara di kawasan Benua Afrika bagian tengah yang 84% penduduknya beragama Kristen.
Negara Burundi sangat rendah dalam perekonomian, bahkan banyak anak mereka meninggal karena kelaparan. Dan mirisnya, hal itu sudah sangat biasa disana (meninggal karena kelaparan). Di lain sisi juga mereka percaya bahwa memiliki anak akan memberikan keberkahan, yaa saya tidak menyalahkan itu. Memang benar anak memiliki rezekinya masing-masing. Dan apa yang terjadi, sudah takdir-Nya. Ketika nonton video dokumenter itu hingga akhir, saya bisa menyimpulkan bahwa ketika menanyakan pertanyaan apakah ada anak yang meninggal di dalam suatu keluarga, itu sudah sangat biasa. Karena memang itulah yang sering terjadi. Mereka tidak mampu memberikan makan dan kehidupan layak untuk anak-anaknya, hingga menyebabkannya meninggal.
Bahkan perbuatan suap-menyuap merupakan hal yang sangat biasa disana. Gaji polisi juga sangat kecil, sekitar $14/15, sehingga mereka susah untuk mengirimkan uang untuk keluarganya. Jika dibandingkan kita yang tinggal di Indonesia, memang masih sangat jauh. Banyak bersyukur sekali setelah melihat kehidupan mereka. Membayangkan tinggal disana, pasti tidak akan mampu rasanya.
Hal yang membuat miris lagi, ketika ada orang asing yang datang, mereka pasti mengerumuninya untuk meminta-minta (baik itu orang yg memiliki pekerjaan atau tidak, mereka juga tetap meminta-minta kepada pendatang). Melihat hal seperti itu, sangat menyedihkan. Dari semua pekerjaan yang diberitahu di video tersebut, hanya nelayan yang sepertinya memiliki penghasilan paling tinggi perbulannya, sekitar $100. Untuk pekerjaan lainnya hanya sekitar $10- $15. Mata uang Burundi yaitu BIF.
Orang yang memiliki sepeda di Burundi, berarti termasuk orang yang lebih beruntung dibanding yang lainnya. Walaupun, saya lihat sama saja yang memiliki sepeda arau tidak, tetap sangat melelahkan kerjanya. Pekerjaan mereka mengangkut barang-barang, dari provinsi satu ke provinsi lainnya dengan sepeda yang dimiliki hingga berjam-jam lamanya. Masih banyak orang yang tidak memiliki smartphone, bahkan ada tempat khusus yang disewakan untuk mendapatkan listrik, guna mengecas HP mereka. Seperti negara Afrika, tepung singkong juga merupakan salah satu makanan pokok mereka. Pekerjaan mayoritas di sana adalah bertani.
Penuh emosional memang saat menonton video dokumenter tersebut. Banyak mengajarkan pentingnya bersyukur. Terkadang merasa paling kasihan karena tidak memiliki kelebihan harta, padahal banyak dari mereka yang jauh berada di bawah kita yang untuk makan saja teramat susah dipenuhi, hingga kehilangan nyawa. Tidak jarang ditemui orang pingsan di jalan, lagi-lagi karena kelaparan :"
Semoga mereka kuat disana (Negara Burundi) menjalani hari-harinya. Aamiin.
Berikut informasi tentang video yang saya tonton:
Comments
Post a Comment